Cerpen
Ku
tak seburuk yang kau kira
Bunyi dering handphone tepat pukul setengah Sembilan
malam. Lalu Lala membaca sms darinya
“Selamat
Bobo yach Adhe sayang,
smoga
mimpiin aku,
I
Love you so much ^_^”
Ku hanya bisa tersenyum gembira membaca sms darinya.
Siapa sih yang nggak seneng kalo dapat sms dari sang kekasih. Dan ku balas
“I Love you too, Kaka sayang”
Itu sms terakhir penutup tidur. Waktu sudah malam
dan aku pun sudah ngantuk.
Keesokan hari,
Aku berangkat sekolah seperti biasanya. Setiap hari
aku berangkat sekolah bersama Fina dan Sinta.
Fina :
“Zhi, cepetan keluar dah siang nich!”(teriak Fina)
Aku :
“ea...bentar” (sambil buru-buru) Loh ko…kamu sendirian? Shinta mana?”
Fina :
“nggak tahu, dia katanya mau berangkat sendiri”
Aku : “
kenapa? “ (Tanyaku heran)
Kami biasa ngobrol sambil jalan soalnya jarak rumah
kita dari sekolah lumayan deket. Dari pada jalan sambil diem lebih baik sambil
ngobrol atau sharing jadi nggak kerasa dah jalan jauh
Fina :”Zhi,
Katanya kamu jadian yah sama Rendi sepupunya Shinta?”
Aku :
“Hmmmp…iya maaf yah aku nggak ngasih tahu kamu lebih dulu”
Fina : “ea
nggak papa itu kan privasi kamu, semoga langgeng yah”
Aku : “
makasih yah..kamu dah ngertiin aku”
Sasampainya di depan gerbang sekolah kita berpisah.
Aku menuju kelas XI Ipa 2 sedangkan Fina menuju ke kelas XI Ips 6
Sesampainya di kelas
Via :
“ciee…Cie..yang baru jadian “
Aku :
“Huuzz…diem kamu, aku malu nanti pada tahu semua”
Via :
“oia..pacar kamu yang baru itu anak mana sih?
Aku : “owh
Rendi anak SMK 2”
Tiba-tiba pak guru masuk kekelas dan kita pun
menyudahi perbincangan kita. Waktu berlalu 1 bulan lamanya hubungan aku dan
Rendi baik-baik aja kami sering ketemu dan makin akrab, walaupun dulu masih
sangat kaku karena aku bisa deket sama REndi karena dikenalkan oleh Shinta dan
Fina.
Tapi setiap ngobrol masalah Shinta,Rendi tak pernah
senang. Rendi selalu mengalihkan pembicaraan saat aku menyinggung masalah
Shinta. Dalam hati aku merasa kalau Rendi dan Shinta saling bermusuhan. Aku
berusaha untuk mendekatkan lagi hubungan mereka.
“Sayang,kanapa sih kamu ? ada masalah apa kamu sama
Shinta? “ tanyaku.
“udah lah sayang, nggak usah bahas masalah dia, aku
tuh nggak suka ma dia, aku benci sama dia”
“tapikan aku nggak enak sama dia, dia kan yang
ngenalin kita sampai sekarang kita jadian”
“kita nggak usah mikirin dia, kita focus aja sama
hubungan kita” jawabnya datar
“ya udah lah kalo itu mau kamu”
Sudah lebih dari 2 bulan hubungan kita. Aku merasa
Shinta nggak Cuma benci sama Rendi tapi juga aku merasa di jauhi sama Shinta.
Setiap hari biasanya kami berangkat sekolah bertiga, sekarang q berangkat Cuma
sama Fina. Terus saat aku bertemu Shinta di sekolah dia tak pernah menyapa
malahan memandangku dengan sinis. Akhirnya aku memutuskan untuk bertanya sama
Fina.
“Fin, koq.. sekarang Shinta beda banget sama aku
yah? Itu gara-gara aku jadian sama sepupunya? “ Tanya ku
“sebenarnya sih dia pernah cerita sama aku, kalo dia
nggak suka kalo kamu jadian sama Rendi, kata dia kamu tuh pacaran sama Rendi
Cuma morotin dia doank “ jawab Fina agak takut
“Sumpah,Fin. Aku tuh nggak pernah kaya gitu, aku
nggak pernah minta apa-apa sama Rendi cinta aku tulus sama dia. Koq
bisa-bisanya dia ngomong kaya gitu.” Sambil meneteskan air mata.
“ea udah lah,Zhi. Aku tahu ko kamu tuh nggak kaya
gitu,udah jangan nangis” sambil memeluk ku.
Malamnya aku meminta untuk ketemuan sama Rendi. Dan
Rendi belum tahu kalo aku sudah tahu semuanya.
“ Tumben kamu minta ketemuan ? biasanya aku yang
harus mohon-mohon pengen ketemu. Adhe dah kangen banget yah sama Kaka” Tanya Rendi.
“ Hmmmp. Bukan karena itu tapi aku mau ngomong
penting sama kamu,ka”
“ Serius banget sih? Masalah apa? Perasaan hubngan
kita baik-baik aja” Tanya Rendi heran.
“Aku dah tau kenapa Shinta sekarang berubah sama
aku, dan Kenapa Kaka musuhan sama Shinta? Itu karena Shinta nggak suka kan aku
jadian sama Kaka, terus Shinta nganggap aku pacaran sama Kaka Cuma buat morotin
Kaka doank kan?? Kenapa Kaka nggak pernah ngomong kalo Shinta nggak suka aku
jadi cewe Kaka? Kaka udah tahu dari dulu kan? Jawab,Ka? Kenapa?” dengan mata berlinang-linang
“ iya…sekarang kamu tahu kan kenapa aku benci sama
Shinta? Maafin aku nggak pernah ngomong
masalah ini ke kamu, aku nggak mau kamu sedih “ jawabnya dengan rasa bersalah.
“ jadi gara-gara aku kan ? kalian sekarang
bermusuhan? Sekarang aku minta kita putus dan aku mohon kalian baikan lagi ,
bagaimanapun dia sepupumu,Kak?”
“Aku mohon jangan putuskan hubungan kita, aku dah
terlanjur sayang sama kamu” sambil menggenggam erat tangan ku
“udah lah biarkan kita putus, Kaka sayang kan sama
aku, Kaka nggak mau kan kalo orang yang tulus sayang sama Kaka, di kira nggak
tulus sayang sama Kaka, apalagi di bilang Cuma mencintai hartanya saja”
“baiklah jika itu mau kamu, izinkan aku memelukmu
tuk terakhir kali”
-end-
Komentar
Posting Komentar